Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat kepada SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat, 22 November 2024.
Pengabdian masyarakat ditujukan kepada siswa SD dan dihadiri oleh siswa kelas 6C untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengelola limbah, khususnya minyak jelantah, dan cara memanfaatkannya secara bijak sejak dini.
Kegiatan ini juga dibiayai oleh Direktorat Pemberdayaan dan Pengabdian kepada Masyarakat UI, didukung PT Pertamina Hulu Rokan, PT Bumi Resources Minerals Tbk, dan Labtek Apung.
Kepala Sekolah SDN 1 Bojong Rawalumbi, Abdul Munir menyampaikan antusiasme seluruh warga sekolah terhadap program pengabdian masyarat ini. “Seluruh komponen, baik para guru, siswa, dan pegawai, semuanya telah menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.
Pengabdian masyarakat yang berfokus pada minyak jelantah adalah salah satu kepedulian terhadap lingkungan. Limbah minyak jelantah apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah serius bagi lingkungan seperti sumbatan saluran, mencemari tanah, dan lain-lain. Oleh karena itu penting untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sejak dini mengenai permasalan tersebut.
Menurut Evi Frimawaty selaku dosen SIL UI sekaligus ketua tim mengatakan, “Minyak jelantah tidak hanya limbah dapur yang harus dibuang, namun memiliki potensi untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat seperti pembuatan sabun yang dilakukan pada praktik hari ini.”
Melalui aktivitas yang menarik, para siswa diajarkan tentang dampak negatif minyak jelantah jika dibuang sembarangan dan dampak positif jika diolah dengan benar. Tim pengabdian masyarakat UI bersama tim Labtek Apung mengajak para siswa untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang menghibur, seperti melakukan percobaan sederhana untuk membuat kerajinan tangan dengan minyak jelantah menjadi sabun.
Selain mendapatkan pengetahuan baru, para siswa memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah menarik dengan mengikuti kuis yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan. Hal ini membuat para siswa belajar bahwa limbah minyak jelantah dapat diubah menjadi sesuatu yang indah dan berguna.
Harapan dari kegiatan ini bahwa siswa-siswi dapat memahami dampak minyak jelantah apabila tidak dikelola, serta potensi pemanfaatannya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Penerapan ramah lingkungan diharapkan dapat menginspirasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif di lingkungan sekitar. ***