Provinsi Jambi mengatakan mendukung penuh tercapainya Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Keberadaan sejumlah Taman Hutan Raya dan hutan adat adalah aset untuk menyokong capain komitmen tersebut.
Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ariansyah menuturkan potensi Provinsi Jambi di dalam mendukung Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Jambi memiliki aset lingkungan yang bernilai sangat tinggi berupa 4 Taman Nasional, hutan lindung, Taman Hutan Raya (TAHURA), serta hutan adat yang tersebar di penjuru wilayah Jambi.
“Aset lingkungan dan kebanggaan kita ini harus dipertahankan dan dipulihkan dari kerusakan karena sebagian kondisinya rusak atau mengalami degradasi akibat ulah manusia,” ujar Ariansyah saat sosialisasi sub nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Provinsi Jambi, Rabu 10 Agustus 2022.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jambi dalam melaksanakan pembangunan berupaya mengimplementasikan Konsep Ekonomi Hijau.
Hal ini diwujudkan dengan mengintegrasikan rencana pertumbuhan ekonomi hijau ke dalam RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026.
Konsep ekonomi hijau bertujuan mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pertumbuhan inklusif dan merata, ekosistem yang sehat sehingga dapat memberikan jasa lingkungan, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Saya bersyukur belakangan ini kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk menjaga lingkungan tumbuh makin kuat, disertai peningkatan perhatian dan dukungan dana dari pemerintah pusat dan dunia internasional,” ungkapnya.
Dukungan dunia internasional dan KLHK yang diterima Pemerintah Provinsi Jambi antara lain melalui Program Biocarbon Fund Plus Initiative for Sustainable Forest Landscape (Bio-CF-ISFL).
Program ini menargetkan penurunan emisi GRK sebesar 14 juta ton CO2e dengan pemberian insentif 70 juta dolar AS untuk tahun 2021-2025.
Selain itu adanya bantuan dari Korea Selatan untuk restorasi gambut di Tanjung Jabung Timur, yang pelaksanaannya dimulai tahun 2021. Pembangunan kanal blok dilakukan di bawah koordinasi lembaga Korea Indonesia Forest Cooperation Center.
Ariansyah menyadari masih banyak tugas rumah yang harus dikerjakan agar target penurunan emisi Provinsi Jambi, khususnya sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya dapat dicapai.
Plt Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Ruandha Agung Sugardhiman mengapresiasi komitmen serta langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Provinsi Jambi.
“Penurunan 14 juta ton CO2e merupakan kontribusi penurunan emisi yang luar biasa dari Provinsi Jambi. Hal ini merupakan angka yang besar dengan persentase 10% dari keseluruhan target. KLHK akan bersinergi dengan seluruh unsur di Provinsi Jambi agar cita-cita ini terwujud demi masa depan,” kata Ruandha. ***