Kementerian Kehutanan menyiagakan 2.376 anggota brigade pengendalian kebakaran hutan (Brigdalkarhut) Manggala Agni untuk melakukan patroli pencegahan dan operasi pemadaman dini jelang musim kemarau tahun 2025.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kamis (27/2/2025) menjelaskan, sesuai informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2025 akan mulai terjadi pada bulan April dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus.
Meski demikian siklus kemarau tahap I mulai terjadi pada Februari di Sumatera Bagian Utara, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, serta Kalimantan Barat. “Ini sebagai pengaruh dari pemanasan laut Hindia,” kata Raja Juli.
Dia melanjutkan, menghadapi musim kemarau, Kemenhut akan menyiagakan Brigdalkarhut untuk patroli pencegahan dan operasi pemadaman dini. “Manggala Agni dengan kekuatan 2.376 personil yang tersebar di 34 Daerah Operasi dan 37 Posko Taktis di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua,” kata Menhut.
Selain itu Kemenhut juga akan membentuk Desk Karhutla untuk memperkuat koordinasi pengendalian karhutla. Desk karhutla akan dipayungi Peraturan Menkopolkam yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi dan diharapkan terbit dalam waktu dekat.
“Kami akan melakukan Rapat Koordinasi Khusus dipimpin Bapak Menkopolkam yang akan dihadiri para kepala daerah, TNI, Polri, dan kementerian terkait. Pasca Rapat akan digelar Apel Siaga di tiga provinsi,” kata Menhut.
Lebih lanjut, kemenhut juga akan merevitalisasi berbagai sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lain dengan dukungan APBN maupun sumber daya lain.
“Juga akan dilakukan penguatan sistem informasi deteksi dan peringatan dini SI Pongi, manajemen kebencanaan karhutla, serta tata kelola lanskap gambut,” kata Menhut. ***
