Sabtu, 5 Oktober 2024

Capaian Pengelolaan Gambut di Riau Perlu Naik Kelas (Scale Up) Untuk Dukung Keberkelanjutan

Latest

- Advertisement -spot_img

Implementasi proyek SMPEI (Sustainable Management of Peatland Ecosystems in Indonesia) di Provinsi Riau berhasil mengubah pola pikir masyarakat tentang pengelolaan lahan gambut melalui tindakan partisipatif dan inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan, pengelolaan hidrologi dan mendukung upaya konservasi.

Beberapa capaian proyek SMPEI di Provinsi Riau diantaranya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan tanaman nanas madu dan pinang di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan mendukung ketahanan pangan (food security) yang sebagian besar arealnya adalah gambut.

Selain itu, dengan pembangunan sekat kanal, hampir tidak pernah lagi terjadi karhutla di area tersebut sehingga gambut terjaga dan ekonomi masyarakat tetap tumbuh dengan pendekatan multi-pihak.

“Dari pencapaian-pencapaiannya, sudah selayaknya diperluas dan dimonetisasi. Untuk itu, saya melihat Propinsi Riau dengan potensi ekosistem gambutnya yang luar biasa serta upaya-upaya secara konsisten yang selama ini dilaksanakan perlu ditindaklanjuti tahapan menyiapkan beragam kebijakan dan tindaklanjut pelaksanan untuk pembangunan ekonomi hijau,” demikian arahan Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong yang dibacakan Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi dan Sumber Daya Alam Tasdiyanto dalam acara “High Level Dialogue Exit Project GEF 5 SMPEI, Scalling Up Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (PPEG) di Propinsi Riau”, di Pekanbaru, Riau, Selasa, 13 Juni 2023.

Proyek GEF-5 (Global Environment Facility)-5 SMPEI dikelola oleh KLHK telah diselesaikan pada bulan Desember 2022.

Pelaksanaan kegiatan Proyek GEF-5 SMPEI bertujuan mempromosikan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan untuk kehidupan masyarakat, dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) akibat kebakaran gambut dengan menaikkan tinggi muka air tanah.

Capaian Proyek GEF-5 SMPEI telah mampu mendukung implementasi kebijakan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut nasional terarusutamakan ke provinsi dan kabupaten kaitannya terhadap mitigasi potensi resiko kebakaran, reduksi potensi emisi karbon dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Capaian dan pembelajaran penting lainnya dari pelaksanaan Proyek GEF-5 SMPEI antara lain seluas 1 juta ha lahan gambut di Provinsi Riau terkelola dengan baik dan berkelanjutan; setidaknya 8 juta ton termitigasi CO2e telah tercapai; sebanyak minimal 10,000 orang penerima manfaat langsung dan 20,000 orang penerima manfaat tidak langsung (50% adalah wanita).

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Riau Syamsuar menyatakan pembangunan berkelanjutan dan perbaikan tata kelola lanskap hidrologis gambut telah sejalan dengan Visi Riau Hijau.

“Pemprov Riau bersama para pihak telah berkomitmen dan mendukung pengembangan ekonomi hijau ekosistem gambut, serta terinisiasinya Center of Excellent Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut dan inisiasi Provinsi Riau sebagai role model nasional dalam implementasi RPPEG,” ungkapnya. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles