Rabu, 20 November 2024

Furnitur Indonesia Laris Manis di Pameran Atlanta, Raup Potensi Transaksi Rp33 M

Latest

- Advertisement -spot_img

Produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia laris manis saat mengikuti pameran Atlanta Summer Market di Americas Mart Convention Center, Atlanta, Amerika Serikat (AS).

Pada pameran ini, furnitur dan dekorasi rumah Indonesia meraup potensi transaksi lebih dari 2,4 juta dolar AS atau sekitar Rp33 miliar.

“Keikutsertaan Indonesia di Atlanta Summer Matket berhasil memperoleh potensi transaksi sebesar 2,4 juta dolar AS. Adapunproduk yang menarik perhatian adalah produk mainan dengan bentuk peta AS dalam bentuk 3D, produk kayu  cemara,  peralatan  perkakas  terbuat  dari  kayu,  kotak  penyimpanan  anggur  dan  rokok,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, dikutip Jumat 30 Juli 2022.

Didi juga menyampaikan, promosi ini dapat berfungsi sebagai katalis untuk meningkatkan ekspor produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia ke AS.

“Produk Indonesia yang akan melakukan penetrasi pasar keAmerika Serikat harus memiliki unsur yang lekat dengan kebudayaan setempat. Dengan cara ini, produk Indonesia dapat menarik perhatian buyerdengan mudah dan diterima mudah di pasar Amerika Serikat,” ujar Didi.

Sementara  itu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Bayu Nugroho menyampaikan,  keikutsertaan  pada pameran  ini  merupakan  salah  satu  upaya pemerintah  untuk  meningkatkan  nilai  ekspor Indonesia ke pasar AS.

Berdasarkan data IHS Market, nilai ekspor Indonesia ke AS pada 2021 untuk produk furnitur adalah sebesar Rp26 triliun dan Rp7 triliun untuk produk dekorasi rumah.

Kedua nilai tersebut secara berturut-turut naik 26,1% dan 41,9% dibandingkan 2020.

“Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan preferensi tarif khusus  untuk  masuk  ke  pasar Amerika  Serikat  melalui  skema  Generalized  System  of  Preference  (GSP),  khususnya  produk  turunan  furnitur  (HS 94). Diharapkan dengan memanfaatkan GSP tersebut, produk furnitur Indonesia dapat bersaing dengan negara lain karena adanya keringanan pajak/tanpa bea masuk,” jelas Bayu. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles