Senin, 2 Desember 2024

Transformasi Hijau dan Digitalisasi untuk UMKM Kuliner: Strategi Meningkatkan Kinerja Bisnis Berkelanjutan di Indonesia

Latest

- Advertisement -spot_img

Menghadapi perubahan pasar global menuju ekonomi hijau dan era digital, UMKM kuliner Indonesia perlu segera beradaptasi untuk tetap relevan dan kompetitif. Sebagai sektor yang menyerap 35% tenaga kerja di Indonesia dan berkontribusi pada 40% dari PDB industri pengolahan non-migas, UMKM kuliner memegang peran penting dalam perekonomian nasional.

Demikian siaran pers dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, yang diterima, Senin, 2 Desember 2024.

Dijelaskan bahwa, perjalanan transformasi bagi UMKM tidaklah mudah. UMKM, yang didominasi oleh usaha mikro, menghadapi tantangan besar seperti keterbatasan sumber daya, rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja, dan distribusi sumber daya yang tidak merata. Tantangan ini membatasi kemampuan mereka dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.

Sebagai respons terhadap kebutuhan ini, sebuah policy brief berjudul “Transformasi Hijau dan Digitalisasi untuk UMKM Kuliner: Strategi Meningkatkan Kinerja Bisnis Berkelanjutan di Indonesia” diterbitkan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat memperkuat kapasitas UMKM kuliner di Indonesia.

Policy brief ini merupakan bagian dari Riset Kolaborasi Indonesia (RKI 2024) dengan ketua, Herdis Herdiansyah (Universitas Indonesia), Suci Megawati (Universitas Negeri Surabaya), Amir Machmud (Universitas Pendidikan Indonesia), Sudirman Sud (Liverpool John Moores University) dan didukung oleh Ernoiz Antriyandarti (Universitas Sebelas Maret, Solo) serta Muhammad Alfarizi (Universitas Indonesia).

Policy brief ini mengusulkan tiga strategi utama yang dirancang untuk memberdayakan UMKM agar lebih siap menghadapi tantangan sistemik serta memanfaatkan peluang yang ada:

  1. UMKM Hijau dan Naik Kelas: Peningkatan Kapasitas dan Daya Saing melalui Inovasi dan Digitalisasi Hijau
    • Program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam inovasi hijau dan digitalisasi.
    • Strategi pengembangan skala usaha agar UMKM dapat naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah.
  2. Kolaborasi UMKM Hijau dan Digital: Pengembangan Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
    • Membentuk ekosistem kolaborasi melalui kemitraan antara UMKM, perusahaan besar, dan lembaga pendidikan.
    • Mengembangkan pusat dukungan teknologi hijau untuk membantu penerapan praktik berkelanjutan.
  3. Program Pembiayaan Hijau UMKM: Penyediaan Akses dan Pilihan Pembiayaan Fleksibel
    • Menyediakan akses pembiayaan hijau yang mudah dan fleksibel.
    • Memperkenalkan model pembiayaan berbasis penggunaan.
    • Pemberian insentif/hibah hijau untuk mendukung inovasi UMKM.

“Dalam rangka memfasilitasi transisi UMKM kuliner menuju ekonomi hijau dan digital, kami menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, sektor swasta, maupun lembaga pendidikan, untuk bersama-sama mendukung penerapan kebijakan dan inisiatif yang berfokus pada inovasi hijau dan digitalisasi,” demikian siaran pers tersebut. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles