Alper-Doger (AD) Scientific Index merilis peringkat ilmuwan dunia tahun 2022. Pada daftar terbaru tersebut, ilmuwan IPB University mendominasi pada bidang Agriculture dan Forestry (pertanian dan kehutanan)
Sebanyak 61 dari 100 nama yang masuk dalam daftar top dunia (World Top 100) berasal dari IPB University.
Adapun basis penilaian dan pemeringkatan ilmuwan didasarkan pada produktivitas dan efektivitas kerja peneliti dalam lima tahun terakhir.
Sejumlah indikator yang disajikan dalam pemeringkatan ini di antaranya adalah h-index, i10 index, dan sitasi.
“Didominasinya posisi ini oleh dosen IPB University kian meneguhkan kompetensi IPB University dalam ranah keilmuan dan kehutanan yang reputasinya diakui secara global oleh dunia internasional.
Hal ini tentu menempatkan IPB University sebagai perguruan tinggi pertanian kebanggaan bangsa,” demikian dikutip forestinsights.id dari laman resmi IPB UNiversity, Senin 24 Januari 2022.
Berikut dosen IPB University yang masuk Top 100 ilmuwan dunia bidang Agriculture and Forestry:
Zaenal Abidin, Made Astawan, Cecep Kusmana, Nuri Andarwulan, Damayanti Buchori, Dodik Ridho Nurrochmat, Dietriech G Bengen, Yusli Wardiatno.
Muhammad Firdaus, Muhamad Syukur, Purwiyatno Hariyadi, Sudarsono, Arif Satria, Rizal Syarief, Fauzi Febrianto, Nurjanah, Akhmad Fauzi.
Bustanul Arifin, Bambang S Purwoko, Titi Chandra Sunarti, Yusuf Sudo Hadi, Supiandi Sabiham, Mohammad Imron, Hawis Madduppa, Achmad Farajallah.
Obie Farobie, Bambang H Saharjo, Arief Daryanto, Muhammad Fadjar Rahardjo, Hajrial Aswidinnoor, Bambang Purwantara, Joko Pamungkas, Joko Santoso.
Hanifah Nuryani Lioe, Mennofatria Boer, Nisa Rachmania Mubarik, Widanarni Widanarni, Djoko Prijono, Ridwan Affandi, Julie Ekasari.
Fredinan Yulianda, Syarifah Iis Aisyah, Roedhy Poerwanto, Rita Nurmalina, Didy Sopandie, Dede Hermawan, Iskandar Zulkarnaen Siregar.
Budi Indra Setiawan, Dodi Nandika, Anas D Susila, Nurul Khumaida, Sri Purwaningsih, Imam Wahyudi, Satriyas Ilyas, Bonar Marulitua Sinaga, Dedi Jusadi.
Mirza Kusrini, M Fahrudin, Suria Darma Tarigan, Luki Abdullah, dan Edi Santosa.***