Selasa, 19 November 2024

Wamen LHK Resmikan Pusat Penyelamatan Satwa Liar Sumatera Utara, Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Konservasi

Latest

- Advertisement -spot_img

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bekerja sama dengan para mitra membangun pusat penyelamatan satwa liar dilindungi di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Pusat penyelamatan satwa ini diberi nama Sumatran Rescue Alliance (SRA) hasil sinergi antara KLHK melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara dan Balai KSDA Aceh, bersama dengan organisasi Orangutan Information Center (OIC), serta Orangutan Project.

SRA mulai dibangun pada tahun 2020, di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Hingga saat ini telah terdapat beberapa satwa yang berhasil diselamatkan antara lain, 4 Owa ungko (Hylobates agilis), 1 Owa sarudung (Hylobates lar), 14 Siamang (Symphalangus syndactylus), 2 orangutan (Pongo abelii), serta 3 beruang madu (Helarctos malayanus).

Dengan adanya SRA maka di wilayah kerja BBKSDA Sumatera Utara bertambah menjadi 4 Lembaga Konservasi Khusus. Sebelumnya telah ada Pusat Rehabilitasi orangutan Mbatubelin, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Barumun, dan Pusat Penyelamatan Satwa Sibolangit.

Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong berkesempatan meresmikan SRA di Langkat, Sumatra Utara, Rabu 12 Januari 2022.

Wamen Alue Dohong mengapresiasi upaya perlindungan dan penyelamatan satwa di Sumatra Utara melalui terbangunnya SRA.

Menurutnya, manusia memiliki tugas dan kewajiban untuk melindungi alam.

“Upaya ini merupakan wujud atas kewajiban kita sebagai manusia untuk melindungi alam, saling eksis dan hidup berdampingan dengan satwa, karena tanpa satwa-satwa tersebut maka ekosistem akan terganggu, dan berpotensi memunculkan konflik antar manusia dengan satwa,” ungkap Wamen Alue Dohong.

Wamen Alue Dohong juga menegaskan bahwa pemerintah sebagai simpul koordinasi dan negosiasi bagi seluruh pemangku kepentingan, sangat terbantu atas sinergi dari berbagai pihak.

Dirinya berharap semua pihak dapat berkolaborasi agar dapat saling berbagi pengetahuan, sumber daya, dan sebagainya, sehingga upaya penyelamatan satwa menjadi kuat secara bersama-sama.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, KLHK, Indra Eksploitasia yang juga hadir pada peresmian ini melaporkan bahwa SRA merupakan salah satu dari empat pusat penyelamatan satwa yang ada di Sumatra Utara.

Kemudian, Steering Commitee SRA, Panut Hadisiswoyo mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung program pemerintah untuk melindungi dan menyelamatkan satwa liar yang dilindungi di Indonesia.

Bersama Balai Besar KSDA Sumatra Utara, SRA melakukan penyelamatan satwa mulai dari penampungan, rehabilitasi serta habituasi untuk reintroduksi kembali ke alam liar.***

- Advertisement -spot_img

More Articles