Rabu, 12 November 2025

Professor Diaspora Di Amerika Serikat Mendukung Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia

Latest

- Advertisement -spot_img

Para professor asal Indonesia yang mengabdi di Kampus Kampus Universitas Amerika Serikat berkumpul lewat zoom, Senin 3 November 2025, dan bertemu dengan Dubes RI di Amerika Serikat, IndroyonoSoesilo, sekaligus menyatakankesiapannya untuk mendukung pengembangan sains, teknologi, keteknikan, matematika dan kedokteran (STEMM) di Indonesia.

Beberapa guru besar tadi, antara lain, Professor Romulus Godang dari University of Southern Alabama, berminat menyumbangkan keahliannya di bidang high energy physics dan pembuatan sistem basis data. Professor Teruna Siahaan, dari University of Kansas, mengembangkan ilmu bio-farmakologi dan bio-teknologi untuk menghancurkan sel kanker secara presisi, tanpa membunuh sel sel lain yang sehat. 

Lalu ada Professor Justinus Satrio, dari Departemen Teknik Kimia University of Philadelphia. Ia mengembangkan energy terbarukan, biofuel dan thermochemical, sekarang sedang merintis pembangunan agro-technopark di Indonesia. 

Professor Heri Utomo dari Louisiana State University, berhasil mengembangkan benih padi unggul yang kaya protein namun rendah glycemic index, siap di uji-coba di tanah air. 

Professor Deden Rukmana dari University of Texas di Arlington, Ia juga menjabat Ketua Ilmuwan Internasional asal Indonesia. Sedang Professor Siti Kusujiarti, yang juga menjabat Direktur Climate Action di Warren Wilson College, North Carolina menyatakan siap bekerjasama dengan mitra di bidang penanggulangan bencana serta antisipasi perubahaan iklim. 

Professor Andi Saptono, ahli artificial intelligence (AI) dari University of Pittsburgh menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan ilmu informatika kesehatan, hingga penerapan AI untuk studi genetika. 

Ia berharap Pemerintah Indonesia dapat mengakomodasikan pengembangan AI ini melalui peraturan tentang hak cipta dan hak atas kekayaan intelektural di tanah air, yang biasanya diatur ketat di AS. Untuk pengembangan ilmu matematika, Professor Syafrida dari Morgan State University di Baltimore memperlihatkan pola pengajaran ilmu matematika modern yang bisa diterapakan di tanah air. 

Sedang Professor Haryadi Gunawi, ahli ilmukomputer dari University of Chicago menegaskan siap meneruskan program GARUDA yang telah ia rintis guna menyiapkan anak anak muda Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi di universitas – universitas ternama di AS. Ada Bari Hanafi, Professor muda dari University of Arkansas, ia tengah memperdalam bidang eksplorasi geologi untuk menemukan cadangan gas hydrogen untuk sumberdaya energy ramah lingkungan. 

Ia menyatakan bahwa potensi gas hydrogen di Indonesia cukup besar, namun belum pernah di eksplorasi. Professor Dwi Susanto, ahli kelautan dari University of Maryland, menegaskan kesiapannya untuk membangun pembangkit listrik tenaga gelombang laut, arus laut dan energi pasang surut di Indonesia. Survey awal telah ia lakukan di lokasi lokasi potensial di tanah air.

Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Diktisainstek, Dr.Fauzan Adziman menyampaikan bahwa beragam kegiatan riset ilmu-ilmu dasar bersama antara para Professor Universitas-Universitas di AS dengan para Professor di Universitas Universitas di Indonesia selalu mendapatkan dukungan dari Kementerian Diktisainstek serta pendanaan riset dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). 

Hal ini dikonfirmasi pula oleh Direktur Utama LPDP, Dr.Sudarto, termasuk dukungan pemberian insentif pajak hingga 300% bagi perusahaan dan industri yang bergerak dalam kegiatan riset dan pengembangan. 

Sedang Dirjen Sains dan Teknologi Kemendiktisainstek, Dr. Ahmad Najid Burhani menerangkan program GARUDA, yaitu pengiriman siswa siswi lulusan SLTA pilihan untuk melanjukan pendidikan jurusan STEMM di Universitas di Amerika Serikat dan memungkinkan untuk dibimbing oleh para professor Diaspora asal Indonesia.

Alumnus University of Chicago, Tandean Rustandi, warganegara Indonesia yang juga anggota Dewan Penyantun di University of Chicago, serta memiliki jaringan di University of Colorado di Boulder, serta di Yale University, menyampaikan siap untuk memasukkan putra putri Indonesia terbaik ke Universitas Universitas ternama tadi.

Dubes RI untuk Amerika Serikat,IndroyonoSoesilo menyampaikan bahwa program pengembangan sumberdaya manusia Indonesia dengan melibatkan berbagai Universitas unggul di AS, termasuk perlibatan para professor Diaspora di AS, akan terus dilanjutkan, guna mengimplementasikan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperbanyak mahasiswa Indonesia studi bidang STEMM di AS, yang nantinya akan memperkuat industri di Indonesia untuk swasembada pangan, swasembada energi, penguasaan sumberdaya air, hilirisasi sumberdaya mineral, serta membangun industri yang masuk dalam jaringan rantai pasok Dunia.
***

- Advertisement -spot_img

More Articles