Rabu, 12 November 2025

Indonesia dan JICA Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP30 Brasil

Latest

- Advertisement -spot_img

Wakil Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Rohmat Marzuki, bertemu dengan perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membahas penguatan kerja sama dalam pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Tropis di Belém, Brasil, Selasa (11/11/2025).

Dalam pertemuan itu, kedua pihak meninjau kemajuan proyek bersama yang didukung JICA dan membahas langkah-langkah akhir menuju pelaksanaannya. Wamenhut Rohmat menyampaikan apresiasi atas komitmen Jepang dalam mendukung pengelolaan mangrove Indonesia yang berbasis sains dan inklusif.

“Kami sangat menghargai fleksibilitas dan dukungan JICA dalam memastikan transisi kelembagaan berjalan lancar, sekaligus menjaga keselarasan dengan visi bersama untuk membangun ekosistem pesisir yang tangguh terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Sejalan dengan restrukturisasi kelembagaan pemerintah, Kementerian Kehutanan kini menjadi lembaga pelaksana utama proyek kerja sama tersebut. Kedua pihak telah menyesuaikan Record of Discussion (RoD) yang ditandatangani pada 2024 agar sesuai dengan struktur kelembagaan baru dan rancangan proyek yang lebih efisien.

Dalam pembahasan, kedua pihak juga menyoroti penguatan Mangrove Information Center (MIC) sebagai bagian penting dari kontribusi Indonesia dalam kerangka kerja World Mangrove Center (WMC). Kementerian Kehutanan menegaskan komitmen untuk menjadikan MIC tidak hanya sebagai pusat pembelajaran nasional, tetapi juga sebagai platform berbagi pengetahuan regional dan global.

“Kami ingin menjadikan MIC sebagai pusat pengetahuan dunia yang memamerkan praktik terbaik, data ilmiah, dan inovasi kebijakan dari berbagai negara,” jelas Rohmat.

Kementerian Kehutanan saat ini menyiapkan langkah teknis untuk memastikan kesiapan operasional MIC, termasuk peningkatan fasilitas, penempatan tenaga ahli, serta koordinasi lintas kementerian. Fasilitas MIC juga sedang dalam tahap alih pengelolaan dari Kementerian PUPR kepada Kementerian Kehutanan.

Rohmat menyebut kolaborasi ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai global leader dalam konservasi mangrove dan mitigasi perubahan iklim. “Kami menantikan dukungan berkelanjutan JICA untuk memperkuat MIC agar berfungsi optimal dalam jaringan World Mangrove Center,” tambahnya.

Pada akhir pertemuan, Wamenhut menegaskan apresiasi Pemerintah Indonesia terhadap dukungan jangka panjang JICA di sektor kehutanan. “Proyek ini akan menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan mangrove dapat meningkatkan ketahanan ekosistem sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.
***

- Advertisement -spot_img

More Articles