Sabtu, 1 April 2023

Pasar Non Tradisional Jadi Incaran Indonesia Tingkatkan Ekspor Kayu ke Uni Eropa, Biomassa Potensial Digarap

More articles

- Advertisement -spot_img

Pasar non tradisional seperti Bulgaria, Lithuania, Slovenia, dan negara-negara Eropa Timur lainnya menjadi incaran untuk meningkatkan ekspor produk kayu Indonesia ke Uni Eropa.

Produk kayu yang diekspor pun akan diperluas termasuk pelet kayu selain produk konvensional seperti kertas, panel dan furnitur.

Demikian mengemuka pada pertemuan “Sosialisasi Peluang dan Tantangan Ekspor Produk Kehutanan di Eropa” yang diselengarakan oleh Kementerian Luar Negeri secara hybrid, Senin 30 Januari 2023.

Hadir pada kesempatan itu Duta Besar Indonesia untuk Belgia merangkap Luxemburg dan Uni Eropa Andri Hadi dan Deputy Chief of Mission KBRI Brusel Sulaiman Syarif, serta Perwakilan Republik Indonesia di berbagai Negara Eropa.

Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengungkapkan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ekspor Indonesia ke UE menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2022 lalu.

“Nilainya mencapai 1,27 miliar dolar AS, naik sebesar 8% secara year on year dibanding tahun 2021,” kata Indroyono.

Pasar UE sesungguhnya sangat besar. Valuasinya diperkirakan bisa mencapai 51 miliar dolar AS per tahun.

Negara-negara maju yang secara tradisional merupakan konsumen kayu seperti Belanda, Belgia, Jerman, plus Inggris menjadi pasar utama.

Meski demikian pada tahun 2022 lalu, terdapat fenomena menarik berupa meroketnya permintaan produk kayu Indonesia di negara-negara kawasan Eropa Timur.

Di Bulgaria ada kenaikan hingga 110%, Kroasia 400%, Lithuania 127%, dan Slovakia 768%.

Meski nilainya masih jauh dibandingkan dengan negara yang menjadi pasar tradisional, namun pertumbuhan itu menunjukkan hal yang luar biasa.

- Advertisement -spot_img

Latest